feedburner

Teruslah bergerak, hingga KELELAHAN itu LELAH mengikutimu,
Teruslah berlari, hingga KEBOSANAN itu BOSAN mengejarmu,
Teruslah berjalan hingga KELETIHAN itu LETIH bersamamu

Dalam hidup, bukan hanya ada aku dan kepentinganku

Labels:

Aku hidup untuk apa?

Aku hidup untuk siapa?

Apakah aku masih punya hak untuk memilih jalan hidupku sendiri?

Namun, dalam hidup ini bukan hanya ada aku dan kepentinganku sendiri.

Aku harus menjadi seorang khalifah di bumi.

Dan apakah target itu tercapai jika aku hanya memikirkan diri sendiri?

Tapi sebenarnya aku bingung, dimana batas antara memperjuangkan hak dan keegoisan?

Bukankah dalam mata pelajaran PPKn diajarkan bahwa kita harus mendahulukan kepentingan umum baru kepentigan golongan?

Di dunia ini aku memperjuangkan banyak hak.

Hak orang tua ku yang memberikan amanah kepada anaknya untuk belajar kedokteran dengan baik agar bisa menjadi dokter dan mengembalikan semua pengorbanan yang telah mereka berikan hingga kita bisa mewujudkan cita-cita

Hak adik-adikku yang membutuhkan seorang kakak yang siap mendampingi mereka kapanpun dibutuhkan. Kakak yang bisa menunjukan mana yang benar dan mana yang salah

Hak teman-temanku untuk memperoleh perhatian dariku dan selalu ada disaat dibutuhkan

Hak mahasiswa FK yang aspirasinya harus diperjuangkan, bakatnya harus disalurkan, pengetahuannya harus diperluas, dan penghidupannya sebagai seorang mahasiswa FK yang layak

Hak masyarakat Indonesia untuk hidup layak, memperoleh pendidikan yang layak, dan menerima manfaat dari para lulusan sarjana yang nota bene sekolahnya pun dibayar dari uang rakyat

Dan yang paling penting adalah Hak Tuhanku (ALLAH SWT) yang harusnya mendapatkan porsi paling besar dari semua perhatianku. Karena Dialah yang memberikan kesempatanku hidup dan membantu orang lain untuk memenuhi hak mereka.

Tapi, dimana posisi hak-ku?

Aku tahu, hak ku ada diantara hak mereka

Aku akan menjalankan hak-hak ku seiring aku memperjuangkan hak mereka.

Aku yakin, hak itu tidak bisa berdiri sendirian. Misalnya, disaat aku memperjuangkan hak salah satu pihak, pasti ada pihak lain yang merasa terbaikan. Hak itu berdampingan satu sama lain.

Intinya, TAWAZUN. Seimbang…

Perhatikan orang lain dan dirimu sendiri, jangan sampai ada berat sebelah dan jangan biarkan ada pihak yang terdzalimi, karena Allah sendiri tidak mau kita mendzalimi diri sendiri dan orang lain.

1 comments:
gravatar
iraa said...
May 8, 2009 at 4:26 AM  

iyaap pastinya..
*malah kadang2, gw ngerasa apa yg gw lakukan ini adalah berdasarkan membahagiaakan orang lain..
sementara, apa yg benar2 ingin gw lakukan..gw sampe gatau apa itu..

Post a Comment