feedburner

Teruslah bergerak, hingga KELELAHAN itu LELAH mengikutimu,
Teruslah berlari, hingga KEBOSANAN itu BOSAN mengejarmu,
Teruslah berjalan hingga KELETIHAN itu LETIH bersamamu

Manusia

Sering mengeluh dan jarang bersyukur
Sering mengkritik dan jarang introspeksi
Sering berteori dan jarang bertindak
Sering mencari-cari kesalahan orang lain dan jarang melihat kesalahan diri sendiri
Selalu mencari pembenaran atas tindakan yang dilakukan
Selalu menginginkan eksistensi diri dan pengakuan
Sering memikirkan kepentingan sendiri tanpa memikirkan kepentingan orang lain
Sering mereka katakan hal yang tidak mereka lakukan dan dan melakukan hal yang tidak mereka katakan
Sering berfikir “dimana aku bisa mendapat manfaat yang lebih banyak?”, padahal sedang diperlukan orang-orang yang akan berkata “dimana aku bisa memberikan lebih banyak manfaat?”
Selalu ingin mendapatkan sesuatu namun jarang memiliki keinginan utnuk memberikan sesuatu
Sering berprasangka tanpa tabayun
Selalu ingin berada di zona yang nyaman dan akan mengeluarkan seribu alasan jika dipindahkan ke tempat yang tidak nyaman
Terkadang mereka mengetahui mana yang benar dan mana yang salah tapi mereka tidak mau mengakuinya.
Apakah mereka munafik?


Padahal jika Allah SWT mau, Dia bisa menjadikan semua manusia biasa menjadi seperti nabi, berperilaku dengan baik, namun kenapa Dia tidak melakukannya?!
Karena Dia ingin mencari siapa orang yang benar-benar ada di jalanNya..

Jangan Menangis di Atas Kuburanku


Jangan menangis di atas kuburanku

Karena aku tidak ada disana

Aku menjadi angin yang berhembus lembut

Aku menjadi hujan di musim gugur

Aku menjadi salju yang berkilauan

Aku menjadi matahari yang akan selalu bersinar

Jangan menangis di atas kuburanku

Karena aku tidak mati

(dimodifikasi dari Desperate Housewives)

Love and I

Labels:

Actually, I've never really had a love story, because love includes 2 hearts, and until know, I always feel the one-sided love. And I’ve never truly split my heart into 2 pieces and give it for someone else. “You still love yourself”, my friend said that. I never really have a love story..I don’t know how does it feel, having someone that give you a little more attention?! I’m scared to have a feeling like love. Because I don’t know what the love truly is.



Can you define a love? Someone said that love is kono sekai de ichiban suteki na koto (the most beautiful things in this world).
I’m scared to have a love, because I don’t know where is the end of the love? Honestly, can you differentiate: Admiring, Liking, Needing, and Loving someone? Because now I feel something happen to my heart. I admiring someone, but those feeling start to transform into need. And someone said that need is the beginning of love. Is this feeling wrong? Would there’s ‘something’ jealous about this feeling? Something that is really important to me? Something that always gives me everything? Something that never disappoints me? Something that doesn’t have weakness? Yes, my GOD, ALLAH SWT.

But I can't prevent this feeling,, This feeling’s starting to spread into my mind, making me sad, smile, laugh, and imagine about something that will never be happen. I don’t want to feel it. Because it’s painful. Knowing that he isn’t mine. He doesn’t know about me. Something that realized me that he has his own life and he has rights to like someone else. And I don’t want to make my God jealous to him. But sometimes, I’ve been wondering. I wanna ask him just one question..”Sukoshi wa atashi ni ai wa atta kana?”..


Can you tell me, where is the limit of boys and girls relationship? Where is the limit of having a feeling for somebody? Because I don’t want to hurt anyone. Not me, him, my future husband, and my God.


Dear Allah SWT, send me someone who knows the truly me. Someone that can really be mine. And, when that time really comes, I will be ready to give a half of my heart for him.

Dalam hidup, bukan hanya ada aku dan kepentinganku

Labels:

Aku hidup untuk apa?

Aku hidup untuk siapa?

Apakah aku masih punya hak untuk memilih jalan hidupku sendiri?

Namun, dalam hidup ini bukan hanya ada aku dan kepentinganku sendiri.

Aku harus menjadi seorang khalifah di bumi.

Dan apakah target itu tercapai jika aku hanya memikirkan diri sendiri?

Tapi sebenarnya aku bingung, dimana batas antara memperjuangkan hak dan keegoisan?

Bukankah dalam mata pelajaran PPKn diajarkan bahwa kita harus mendahulukan kepentingan umum baru kepentigan golongan?

Di dunia ini aku memperjuangkan banyak hak.

Hak orang tua ku yang memberikan amanah kepada anaknya untuk belajar kedokteran dengan baik agar bisa menjadi dokter dan mengembalikan semua pengorbanan yang telah mereka berikan hingga kita bisa mewujudkan cita-cita

Hak adik-adikku yang membutuhkan seorang kakak yang siap mendampingi mereka kapanpun dibutuhkan. Kakak yang bisa menunjukan mana yang benar dan mana yang salah

Hak teman-temanku untuk memperoleh perhatian dariku dan selalu ada disaat dibutuhkan

Hak mahasiswa FK yang aspirasinya harus diperjuangkan, bakatnya harus disalurkan, pengetahuannya harus diperluas, dan penghidupannya sebagai seorang mahasiswa FK yang layak

Hak masyarakat Indonesia untuk hidup layak, memperoleh pendidikan yang layak, dan menerima manfaat dari para lulusan sarjana yang nota bene sekolahnya pun dibayar dari uang rakyat

Dan yang paling penting adalah Hak Tuhanku (ALLAH SWT) yang harusnya mendapatkan porsi paling besar dari semua perhatianku. Karena Dialah yang memberikan kesempatanku hidup dan membantu orang lain untuk memenuhi hak mereka.

Tapi, dimana posisi hak-ku?

Aku tahu, hak ku ada diantara hak mereka

Aku akan menjalankan hak-hak ku seiring aku memperjuangkan hak mereka.

Aku yakin, hak itu tidak bisa berdiri sendirian. Misalnya, disaat aku memperjuangkan hak salah satu pihak, pasti ada pihak lain yang merasa terbaikan. Hak itu berdampingan satu sama lain.

Intinya, TAWAZUN. Seimbang…

Perhatikan orang lain dan dirimu sendiri, jangan sampai ada berat sebelah dan jangan biarkan ada pihak yang terdzalimi, karena Allah sendiri tidak mau kita mendzalimi diri sendiri dan orang lain.