Penggarapan Film Kedua
Dituliskan oleh
Putri Zulmiyusrini
Saat ini aku sedang menggarap film pendek keduaku untuk forsi (Festival Olah Raga dan Seni) yang diadakan oleh Unpad. Banyak yang aku rasakan saat membuat film kedua ini. Perasaan yang sedikit berbeda dari penggarapan film pertamaku dulu.
Dulu tim kami hanya berisi 3 orang. Aku bekerja di semua bagian, tapi terutama di bagian kamera. Kami mempunyai alur cerita namun kamu tidak mempunyai skrip yang jelas. Lalu akhirnya kami melamar para pemain yang disesuaikan dengan karakter cerita. Akhirnya, kami berhasil mendapatkan pemain-pemain dalam list pertama kami.
Sekarang tim kami bertambah jadi 4 orang, dan jabatanku naik menjadi sutradara. Hmm, perbedaan yang paling signifikan dari film pertama adalah, di film pertama kami memiliki cerita, dan kami memiliki pemain. Film kami pun tidak membutuhkan banyak pemain, yaa, ada 1 lah yang membutuhkan bantuan orang banyak. Setting tempat yang kami butuhkan juga tidak terlalu banyak dan tidak membutuhkan spesifikasi lebih. Namun permasalahan utama yang kami hadapi adalah pemainnya sendiri. Lebih khususnya ke masalah acting mereka. Kenapa aku menyebutnya masalah, karena acting mereka yang, yaa bisa dibilang, kurang total. Inget, kurang total, yang berarti sebenernya bisa saja total, tapi karena mood pemain yang naik turun alhasil susah dikoordinasikan. Namun untuk film yang sekarang, aku bekerja sama dengan orang-orang yang sangat profesional. Kedua pemain utama kami bisa dibilang sudah lama berkecimpung di bidang ini. Yang satu merupakan sutradara handal dan yang satu lagi merupakan aktor kawakan 2006. Untuk kali ini, malah aku yang merasa sebagai pihak yang kurang professional, dari segi pengaturan jadwal shooting, pengumpulan massa, maupun pengambilan gambar.
Shooting kami dilakukan dalam waktu kurang lebih 9 hari. Setelah shooting ini selesai, editing menunggu. Untuk editing sendiri dibutuhkan kemampuan untuk berkonsentrasi dan keuletan dalam memotong2 gambar, dan hal itulah yang membuatku pegal-pegal.
Ceritanya apa sih??
Sangat berbeda dengan film pertama, mungkin, karena kali ini kami membuat film sesuai dengan tema yang diberikan panitia, olahraga dan seni untukmu kampusku. Film pertama bercerita tentang persahabatan, sedangkan film kedua ini lebih difokuskan tentang berusaha dan meraih mimpi. Kami mengambil fokus olahraga futsal. Kenapa futsal, karena tidak membutuhkan peralatan yang banyak, dan sebagai gantinya, membutuhkan orang yang culup banyak. Dan itulah masalahnya. Kami harus lebih mau berusaha untuk mengumpulkan massa.
Review
Ceritanya tentang seorang anak dari kampung yang bernama Ical, dimana ia ditemukan oleh Carlos, seorang pelatih tim futsal professional yang dalam perjalanannya ke sebuah desa, melihat Ical sedang bermain dengan teman-temannya. Ical dibawa ke tim Aizan. Namun akan selalu ada batu sandungan dalam meraih sebuah mimpi, dan hal itulah yang dialami oleh Ical. Jatuh bangun ia berusaha untuk selalu mengejar mimpinya, menghadapi latihan yang keras, teman-teman yang sangat professional, dan Carlos yang sangat dingin. Mampukah Ical meraih mimpinya menjadi seorang pemain futsal profesional?
Pemain:
Ical diperankan oleh Andhika Raspati
Carlos diperankan oleh I Wayan Andrew Handisurya
Crew:
Directed by Putri Zulmiyusrini
Script by Hesti Nurmala Rizqi
Edited by Afiyas Rayyan
Cinematography by Richard Chandra
Soundtrack by Ababil Azhari
Dulu tim kami hanya berisi 3 orang. Aku bekerja di semua bagian, tapi terutama di bagian kamera. Kami mempunyai alur cerita namun kamu tidak mempunyai skrip yang jelas. Lalu akhirnya kami melamar para pemain yang disesuaikan dengan karakter cerita. Akhirnya, kami berhasil mendapatkan pemain-pemain dalam list pertama kami.
Sekarang tim kami bertambah jadi 4 orang, dan jabatanku naik menjadi sutradara. Hmm, perbedaan yang paling signifikan dari film pertama adalah, di film pertama kami memiliki cerita, dan kami memiliki pemain. Film kami pun tidak membutuhkan banyak pemain, yaa, ada 1 lah yang membutuhkan bantuan orang banyak. Setting tempat yang kami butuhkan juga tidak terlalu banyak dan tidak membutuhkan spesifikasi lebih. Namun permasalahan utama yang kami hadapi adalah pemainnya sendiri. Lebih khususnya ke masalah acting mereka. Kenapa aku menyebutnya masalah, karena acting mereka yang, yaa bisa dibilang, kurang total. Inget, kurang total, yang berarti sebenernya bisa saja total, tapi karena mood pemain yang naik turun alhasil susah dikoordinasikan. Namun untuk film yang sekarang, aku bekerja sama dengan orang-orang yang sangat profesional. Kedua pemain utama kami bisa dibilang sudah lama berkecimpung di bidang ini. Yang satu merupakan sutradara handal dan yang satu lagi merupakan aktor kawakan 2006. Untuk kali ini, malah aku yang merasa sebagai pihak yang kurang professional, dari segi pengaturan jadwal shooting, pengumpulan massa, maupun pengambilan gambar.
Shooting kami dilakukan dalam waktu kurang lebih 9 hari. Setelah shooting ini selesai, editing menunggu. Untuk editing sendiri dibutuhkan kemampuan untuk berkonsentrasi dan keuletan dalam memotong2 gambar, dan hal itulah yang membuatku pegal-pegal.
Ceritanya apa sih??
Sangat berbeda dengan film pertama, mungkin, karena kali ini kami membuat film sesuai dengan tema yang diberikan panitia, olahraga dan seni untukmu kampusku. Film pertama bercerita tentang persahabatan, sedangkan film kedua ini lebih difokuskan tentang berusaha dan meraih mimpi. Kami mengambil fokus olahraga futsal. Kenapa futsal, karena tidak membutuhkan peralatan yang banyak, dan sebagai gantinya, membutuhkan orang yang culup banyak. Dan itulah masalahnya. Kami harus lebih mau berusaha untuk mengumpulkan massa.
Review
Ceritanya tentang seorang anak dari kampung yang bernama Ical, dimana ia ditemukan oleh Carlos, seorang pelatih tim futsal professional yang dalam perjalanannya ke sebuah desa, melihat Ical sedang bermain dengan teman-temannya. Ical dibawa ke tim Aizan. Namun akan selalu ada batu sandungan dalam meraih sebuah mimpi, dan hal itulah yang dialami oleh Ical. Jatuh bangun ia berusaha untuk selalu mengejar mimpinya, menghadapi latihan yang keras, teman-teman yang sangat professional, dan Carlos yang sangat dingin. Mampukah Ical meraih mimpinya menjadi seorang pemain futsal profesional?
Pemain:
Ical diperankan oleh Andhika Raspati
Carlos diperankan oleh I Wayan Andrew Handisurya
Crew:
Directed by Putri Zulmiyusrini
Script by Hesti Nurmala Rizqi
Edited by Afiyas Rayyan
Cinematography by Richard Chandra
Soundtrack by Ababil Azhari
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
February 10, 2009 at 8:31 PM
Wahh layoutny baru
February 12, 2009 at 8:06 AM
cieeee yg udah bikin film ke-2..
hahahaha
nanti aku mau nonton filmnya yaaahh..
kapan ditampilin di forsi-nya??
semoga sukses teh cumi!!
February 16, 2009 at 8:44 PM
cum
mw minta filmnya dong...
yg versi ori ya..hehehe
mw nonton..pasti keren..
cid.
Post a Comment